Anak Ingin Punya Media Sosial Sendiri?

Apa saja yang perlu dipertimbangkan?

Parents mungkin perlu waktu lama untuk menyetujui permintaan anak yang ingin memiliki akun sosial medianya sendiri. Meskipun 13 adalah usia minimum untuk akun media sosial di platform — seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan TikTok — aturan itu tidaklah sangat ketat. Tentu banyak sekali orang tua yang membuat akun media sosial untuk anak namun bukan anak yang memiliki akses penuh ke akun tersebut.

Media sosial membuat kita nyaman dan mudah untuk terhubung dengan keluarga dan teman, dengan akses cepat ke informasi dan berita. Namun, media sosial bisa membuat ketagihan. Parents mungkin khawatir hal itu membuat anak rentan terkena cyberbullying atau konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya.

Sebelum menyetujui akun media sosial anak, orang tua perlu melakukan beberapa pertimbangan.

1. Periksa apakah anak sudah siap

Sebelum menyetujui akun media sosial, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini:

1. Apakah anak menghormati aturan keluarga dan terbukti bertanggung jawab di bidang lain, seperti menyelesaikan PR sekolah dan melakukan pekerjaan rumah lainnya?

2. Apakah anak dapat mengatur waktu yang dia habiskan di depan layar.

3. Apakah dia dapat memutuskan jika sesuatu yang mereka baca online itu benar atau tidak?

4. Apakah anak cukup dewasa secara sosial dan emosional untuk mengenali dan menangani interaksi yang negatif?

 

2. Mulai dari hal kecil

Tip lainnya adalah mulai dengan hanya menggunakan satu platform media sosial dulu. Orang tua wajib mengenali platform ini dan segala macam atributnya, dan pantau bagaimana anak menggunakan platform ini.

Bicaralah dengan anak Parents untuk memastikan bahwa dia memiliki keterampilan, bisa bersosialisasi dengan benar secara online, dan bahkan memberikan bimbingan dan dukungan jika diperlukan.

Parents mungkin juga bisa meningkatkan literasi digital sendiri. Perhatikan dan pelajari platform media sosial populer yang tersedia, seperti Instagram, YouTude, Snapchat, WhatsApp, TikTok, dan Facebook. Ini dapat membantu Parents memahami risiko dan manfaat mengapa anak menggunakan platform atau aplikasi media sosial tertentu.

 

3. Tetapkan beberapa aturan dasar

Tetapkan aturan keluarga untuk anak tentang penggunaan media sosial. Ini dapat mencakup penggunaan Parental Control dalam gadget mereka dan menetapkan batas kapan waktu mereka memakai media sosial.

Ajari anak cara tetap aman di media sosial. Contoh aturan keamanannya seperti membuat akun bersifat privasi dan tidak menerima teman baru atau pengikut yang tidak dikenal. Dan ketika akan memposting foto atau video, ajari anak untuk meminta izin saat memposting foto orang lain, dan hindari memposting gambar yang bisa memberikan info personal, seperti foto rumah atau kartu identitas pelajar.

Ajari anak Parents tentang cara mengenali berita palsu dan menggunakan media sosial hanya setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan tugas lainnya.

Terakhir, pastikan anak merasa aman dan cukup nyaman untuk datang kepada Parents jika terjadi kesalahan atau hal tidak nyaman saat bermedia sosial. Mereka patut mengetahui bahwa orang tua mereka akan selalu ada untuk membantu dan bukan menghakimi.

Bermain di dunia maya memang adalah hal yang sangat menyenangkan termasuk juga kegiatan di media sosial yang semakin marak. Anak-anak tentu akan merasa penasaran dan tertarik untuk mengikuti arus perkembangan jaman.

Orang tua tetap bisa kok memberikan ijin pada anak untuk ikut serta tren yang ada tentu saja dengan batasan-batasan yang sesuai umur dan kemampuan personal masing-masing anak.

 

sumber: familiesforlife.sg