Seorang guru pasti pernah menghadapi berbagai tipe siswa, mulai dari yang bandel, periang, jahil, hingga yang pendiam. Untuk melakukan pendekatan pada siswa, guru tentu harus menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan karakter siswa tersebut. Siswa yang cukup aktif dan rame tidak begitu susah didekati. Guru cukup mengobrol dan sesekali bercanda dengan siswa tersebut. Hubungan baik antara siswa dan guru pun bisa dijalin. Berbeda halnya ketika menghadapi siswa yang pendiam. Beberapa guru masih kesulitan untuk menjalin hubungan baik dengan tipe siswa tersebut. Akibatnya, guru pun kurang maksimal dalam mengembangkan bakat dan potensi siswanya.

Perlu cara khusus untuk menangani anak-anak yang cenderung pendiam dan pemalu. Jika guru tidak bisa melakukan pendekatan yang benar, guru tidak akan tahu potensi apa yang dimiliki oleh siswa tersebut. Lantas, apa yang bisa dilakukan guru untuk menghadapi siswa pendiam? Cara utama yang harus guru lakukan adalah membangun rasa percaya diri si anak. Hal ini mungkin tidak mudah. Anda harus melakukan beberapa hal berikut ini.

  1. Jalin Komunikasi secara Individual

Siswa pendiam memang harus diberikan perhatian khusus. Ketika kelas telah usai, cobalah untuk melakukan komunikasi secara indivual, bicarakan topik-topik yang menarik. Jika di kelas guru tak bisa melihat potensi siswa karena terlalu pendiam dan pemalu, obrolan di luar kelas secara individu bisa membuat guru lebih mengenal potensi siswa dan mengembangkannya secara maksimal.

  1. Jangan Memberi Label

Ketika menghadapi siswa pemalu, jangan sekali-kali memberikan label “Anak Pendiam” atau “Anak Pemalu” pada siswa tersebut, apalagi di depan teman-temannya. Jika anak sering dilabeli pemalu oleh orang-orang di sekitarnya, dikhawatirkan hal tersebur bisa berpengaruh pada psikologisnya. Bisa jadi, siswa tersebut malah menarik diri dari lingkungannya.

Daripada melabeli siswa, sebaiknya berikan motivasi agar siswa pendiam itu mampu merinteraksi dengan teman-temannya. Hal ini jelas lebih bermanfaat. Tak hanya itu, sebaiknya para guru juga menerapkan metode dan strategi mengajar yang mampu memberikan ruang bagi siswa yang pendiam untuk berekspresi.

  1. Carikan teman yang aktif

Siswa pendiam juga butuh teman untuk mengobrol. Untuk memberikan pancingan pada siswa pendiam agar mau bicara, ada baiknya Anda mencarikan teman yang lebih aktif darinya. Cobalah sandingkan siswa yang terlihat lebih aktif di kelas dengan siswa yang pasif. Gunakan otoritas Anda sebagai guru untuk menjadikan mereka teman satu bangku. Cara ini cukup efektif untuk mendongkrak semangat siswa pendiam untuk mulai terbuka.

Berdasarkan pengalaman yang ada, siswa sebangku memiliki kedekatan emosional yang lebih baik. Mereka lebih akrab dibandingkan dengan dengan teman yang lainnya.

 

  1. Beri Apresiasi

Siswa yang mendapatkan apresiasi dari guru akan memberikan efek positif bagi siswa tersebut. Siswa akan merasa lebih bersemangat untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Jika guru memberikan apresiasi kepada murid yang pasif, setidaknya murid tersebut akan merasa dirinya diperhitungkan. Ini akan baik untuk perkembangannya nanti.

  1. Himbau Teman Sekelilingnya untuk Tidak Menjauhinya

Biasanya, siswa yang pendiam akan kesulitan mencari teman. Sebenarnya, tipe siswa ini bukan bermaksud untuk menutup diri dari teman-temannya. Akan tetapi, ini memang sifat dan karakternya. Di sisi lain, teman-temannya juga cukup segan untuk mendekati siswa tersebut. Nah, tugas Guru adalah menghimbau teman-temannya agar tidak menjauhinya. Sering-seringlah mengajak siswa yang pendiam untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Dengan begitu, siswa pendiam tersebut akan mau bersosialisasi dengan teman sekelilingnya.

  1. Jalin Kerja Sama dengan Orang Tua

Di sekolah, siswa memang menjadi tanggung jawab guru. Sementara ketika di rumah, siswa akan menjadi tanggung jawab orang tuanya. Untuk dapat mengembangkan potensi anak, guru dan orang tua siswa harus menjalin kerjasama yang bagus. Jelaskan pada orang tua siswa bahwa mereka punya peran yang sangat penting dalam membantu anaknya yang pendiam agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan lebih aktif dalam kelas.

Peran yang bisa dilakukan orang tua adalah sering-seringlah mengajak anak mengunjungi rumah saudara atau tetangga. Beri contoh bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain yang baik. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak bisa meneladani cara berinteraksi orang tua mereka sehingga mulai mau berinteraksi dengan teman-temannya.

Jika level pendiam si anak sudah mulai ekstrim, tidak ada salahnya untuk melibatkan tenaga professional untuk memberikan pendampingan khusus pada si anak.