Keajaiban Buku Bergambar Tanpa Kata (Wordless Picture Book)

Buku bergambar adalah cara yang bagus untuk memperkenalkan anak-anak kecil ke dunia membaca.
Namun, buku bergambar tanpa kata seringkali dengan cepat dianggap terlalu mudah.
Tapi mereka adalah alat yang ampuh dalam mengembangkan keterampilan literasi.

 

Apa Hebatnya Wordless Book?
Memahami buku tanpa kata-kata melibatkan interpretasi ilustrasi karena tidak ada teks yang bisa diandalkan.
Dari interpretasi inilah banyak skill anak yang asah yaitu:

1. Membangun keterampilan pemahaman membaca

Seorang pembaca yang berpengetahuan luas membutuhkan keterampilan pemahaman yang baik.
Ini melibatkan mencari kesimpulan tentang tindakan karakter berdasarkan peristiwa sebelumnya (termasuk beberapa yang mungkin tidak diduga) sambil menebak apa yang bisa terjadi selanjutnya!
Buku bergambar tanpa kata-kata mengembangkan kemampuan anak untuk menyimpulkan apa yang terjadi dalam cerita.
Tanpa kata-kata untuk panduan, mereka harus mencari tahu tentang ini menggunakan ilustrasi dan imajinasi mereka.
Ini mengembangkan pemahaman keseluruhan tentang struktur cerita dan plot.
Anak perlu berlatih menceritakan kembali cerita dengan cara yang menarik dan mengasyikkan.
Berbagi buku bergambar tanpa kata dengan juga berguna bagi orang tua untuk memodelkan teknik bercerita, membuat koneksi, memprediksi, dan bertanya.
Dengan latihan yang konsisten, respons independen mereka akan menjadi lebih alami dan detail.

2. Membangun Keyakinan dan Kemandirian

Membangun kepercayaan diri berdampak positif pada kecintaan anak pada membaca.
Buku bergambar tanpa kata memperkuat kemandirian, terutama bagi pembaca muda.
Seorang anak merasa percaya diri dan bangga membaca buku sendiri.
Meskipun tidak ada teks, mereka masih membaca.
Mendukung seorang anak untuk membaca buku lain sering kali bergantung pada pengalaman membaca mereka sebelumnya.
Anak-anak membutuhkan pengalaman membaca yang positif.
Buku tanpa kata memberi anak-anak istirahat dari decoding teks dan kesempatan untuk fokus pada cerita.
Sebuah buku bergambar tanpa kata bermanfaat bagi setiap anak dari segala usia dan kemampuan membaca.
Ada banyak buku bergambar tanpa kata yang cocok untuk siswa yang lebih tua (misalnya, oleh David Weisner).
Bagi anak-anak yang kesulitan membaca, mereka dapat menikmati buku tanpa kata secara mandiri.
Anak-anak yang lebih besar dapat memperbaiki pemahaman atau keterampilan mendongeng mereka.
Untuk anak kecil yang baru membaca, kurangnya teks berarti mereka dapat fokus pada ilustrasi, cerita, dan karakter.
Banyak buku tanpa kata-kata adalah sebuah karya seni dan tidak terlihat “terlalu muda”.

3. Mengasah Keterampilan Diskusi dan Berpikir Kritis

Buku bergambar tanpa kata mengajak anak-anak untuk menjadi partisipan aktif dalam cerita.
Karena tidak ada kata-kata, alur cerita tidak terputus seperti saat membaca teks.
Mereka mendorong anak-anak untuk menceritakan sebuah cerita daripada membaca teks atau mendengarkan orang dewasa membaca.
Format ini memungkinkan orang tua atau guru memodelkan cara mendeskripsikan plot, latar, dan karakter.
Kita dapat mendiskusikan sebab dan akibat, resolusi konflik, menambahkan dialog dan menguraikan apa yang terjadi.
Mendorong pemikiran kreatif dengan cara-cara baru untuk menceritakan kembali cerita secara lebih lanjut.

Coba ajukan pertanyaan yang akan mengajarkan anak-anak bahwa petunjuk cerita tidak hanya dalam teks tetapi juga dalam ilustrasi, misalnya:

Apa yang terjadi?
Ceritakan tentang karakter ini. Bagaimana emosi mereka?
Apa yang si karakter pikirkan? Kamu tahu darimana?
Apa tujuan/misi karakter ini? Bagaimana dia akan mencapai tujuannya?
Mengapa si karakter membuat pilihan ini? Bisakah diamembuat pilihan yang lebih baik?
Apa yang akan dilakukan karakter ini selanjutnya? Bagaimana tindakannya memengaruhi cerita?
Menurutmu apa yang dikatakan si karakter tersebut? Mengapa?
Bagaimana setting ceritanya? Apa yang kamu perhatikan tentang setting ini?
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana kamu tahu?

Beri anak waktu untuk meninjau atau mendiskusikan buku sebelum menceritakannya kembali.
Terburu-buru bisa menyebabkan petunjuk visual yang terlewatkan dan salah tafsir cerita.

4. Mengembangkan Kosa Kata dan Pengembangan Bahasa Lisan

Bercerita dengan buku tanpa kata meningkatkan kosakata dan keterampilan verbal.
Menganalisis ilustrasi, plot, dan tindakan karakter secara alami akan memperkenalkan kata-kata baru dan lebih kompleks.
Anak akan memasukkannya ke dalam bahasa mereka saat mereka memahami artinya dan kapan menggunakannya.

5. Mengapresiasi Ilustrasi Buku

Ilustrasi menyampaikan emosi, detail cerita, dan bayangan karena penting untuk sebuah buku bergambar memiliki ilustrasi berkualitas tinggi, detail, dan bermakna terutama pada wordless book.
Dengan buku bergambar tanpa kata, orang tua memadukan kata-kata dengan seni yang menceritakan sebuah kisah, membuat setiap bacaan menjadi berbeda.
Mencari petunjuk dalam ilustrasi membantu pembaca menafsirkan plot.
Mentransfer keterampilan ini ke buku dengan teks membantu anak-anak membaca kata-kata yang tidak diketahui.

6. Meningkatkan Pemahaman Elemen Cerita (karakter, setting, plot, tema)

Buku bergambar tanpa kata-kata cocok untuk mengembangkan keterampilan mendongeng dengan memeriksa struktur cerita.
Ini termasuk fokus pada urutan peristiwa, terutama awal, tengah dan akhir dan urutan peristiwa penting.
Anak bisa diminta untuk menceritakan kembali cerita agar mereka tetap fokus pada peristiwa yang ada di plot.
Menceritakan kembali meningkatkan pemahaman bahwa tindakan mempengaruhi hasil plot dalam urutan tertentu.
Anak-anak dapat menggunakan buku bergambar tanpa kata-kata untuk fokus pada plot dan membuat koneksi.

7. Meningkatkan Keterampilan Menulis

Menggunakan wordless book sebagai kegiatan pembuka cerita saat belajar menulis mandiri dapat memberikan kesempatan untuk memasukkan ide-ide dari bacaan mereka,
seperti kosa kata, struktur kalimat, struktur cerita dan pengembangan karakter, ke dalam tulisan independen mereka.
Anak dapat menceritakan kembali cerita, menambahkan dialog karakter dan menulis epilog atau pendahuluan.
Menggunakan buku sebagai inspirasi juga membantu anak-anak yang berjuang untuk mengembangkan ide-ide kreatif.

 

Pada awalnya mungkin terasa sedikit aneh untuk duduk “membaca” buku tanpa kata dengan anak Parents.
Berikut adalah beberapa tips untuk memulai:

Cara Membaca Buku Bergambar Tanpa Kata

a. Mulailah dengan melihat sampulnya.
Apa yang bisa kamu lihat?
Petunjuk cerita apa yang ditunjukkan oleh ilustrasi sampul?

b. Baca judulnya.
Apakah judulnya memberi ide tentang apa cerita itu?
Buatlah prediksi tentang cerita berdasarkan sampul dan judulnya.

c. Melihat-lihat ilustrasi buku secara sekilas.
Lihatlah halaman-halaman buku dengan satu-satunya tujuan untuk menikmati gambar-gambarnya.
Bicarakan tentang apa pun yang menarik perhatian.

d. “Baca ceritanya.
Parents mungkin bisa memulai cerita lebih dulu, lalu minta anak untuk menambahkan cerita sesuai keinginan mereka.
Jangan takut untuk menceritakan kisah dengan sedikit dramatis.
Tambahkan efek suara-suara menarik yang sesuai dengan karakter cerita.

e. Dorong anak untuk bergiliran menceritakan kisah versi mereka sendiri.
Minta mereka menceritakan kembali buku ini dengan kata-kata mereka.
Parents cukup mendengarkan dan hanya membantu jika anak meminta bantuan.
Sehingga mereka bisa lebih merasakan kreativitas dan ketrampilan lainnya berkembang.

f. Ajukan pertanyaan tentang buku
Beberapa pertanyaan dapat dilihat di bagian atas artikel ini.

Dengan banyaknya hal-hal baik yang anak dapat dari wordless book, merupakan sebuah investasi bagi orang tua untuk membacakan buku jenis ini.
Parents juga bisa memilih buku-buku wordless yang sudah banyak muncul di Youtube untuk mencari ide cerita.
Tidak ada salahnya pula berlatih dulu sebelum membacakannya untuk anak.

Berbagai sumber