Manfaat Bermain Peran Bagi Perkembangan Bahasa Anak-Anak
Bahasa melibatkan semua bentuk komunikasi dan begitu pula teater atau sandiwara panggung.
Teater atau drama menyediakan ruang tidak hanya untuk pertunjukan di hadapan penonton, tetapi juga untuk mengasah keterampilan komunikasi.
Ini memungkinkan anak-anak untuk berlatih, mengamati, dan berkomunikasi secara efektif.
Berikut adalah beberapa hal tentang bagaimana dunia teater dapat membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa yang baik.
1. Kosa kata
Berbeda dengan saat dia membaca buku atau materi lain saat anak menemukan kata baru dalam naskah drama, dia dapat dengan mudah menangkap arti kata tersebut dengan mengaitkannya dengan situasi yang sedang diperankan.
Ini akan menambah jumlah kosakatanya.
Selain itu, kata-kata, frasa, dan ungkapan baru ini akan lebih bermakna baginya karena dia dan rekan-rekan aktornya mengalaminya di dalam adegan.
Pengaitan kata dengan makna kontekstual ini akan sangat membantu dalam mengembangkan kosa katanya.
2. Percaya diri
Teater menggabungkan dunia nyata dengan khayalan.
Ahli teori mengatakan bahwa saat memainkan peran, anak berpura-pura menjadi orang lain; dengan kata lain, dia ‘memakai topeng’.
Di balik topeng, dia percaya diri, karena kesalahan apa pun yang dia buat adalah kesalahan karakternya dan bukan kesalahannya!
Tak hanya itu, tampil di hadapan penonton yang mengapresiasi aksi dan ucapan para pemain, menambah rasa percaya dirinya.
Dengan demikian, dia akan mengembangkan rasa percaya dirinya, yang penting untuk komunikasi dan berbicara di depan umum.
3. Mendengarkan
Komunikasi yang efektif tidak dapat terjadi tanpa adanya keterampilan mendengarkan yang baik.
Ketika anak tidak mendengarkan dengan seksama, dia mungkin salah memahami apa yang dia dengar atau membuat asumsi yang salah.
Teater menuntut anak mendengarkan secara aktif.
Ini bukan sekadar mendengar kata-kata secara fisik, tetapi anak harus menanggapi apa yang dia dengarkan.
Kegiatan teater akan membantunya belajar menjadi komunikator yang efektif dengan mengajarinya untuk aktif mendengarkan, mengomentari pertunjukan secara kritis, dan bereaksi.
Jelas, jika ada satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai, itu adalah mendengarkan.
Dan, cara apa yang lebih baik untuk mempelajarinya selain melalui teater.
4. Berbicara
Berbicara merupakan bagian intrinsik dari teater dan dapat membantu si kecil menggunakan ekspresi wajah yang tepat sesuai dengan makna kata-kata yang diucapkannya.
Dia juga akan belajar menggunakan dinamika suara seperti nada, volume, intonasi, dan modulasi suara untuk memastikan artikulasi yang lebih bermakna.
Selanjutnya, aktor menggunakan teknik latihan yang mendorong mereka untuk berpikir dalam bahasa yang akan mereka gunakan.
Teknik ini akan membantu anak untuk berpikir dalam bahasa asing atau bahasa kedua dan kemudian mempersiapkan dan menyampaikan dialog.
Teknik bermanfaat lainnya termasuk berbicara dengan lantang sambil menghafal naskah dan mempraktikkan penyampaian dialog di depan cermin akan mempertajam pelafalannya.
Segera, dia akan dapat menilai fitur suara di sebuah ruangan dan memberikan suaranya yang sesuai untuk menjadi pembicara publik yang lebih baik juga!
5. Membaca
Membaca naskah dengan lantang selama latihan dapat membantu anak dengan mudah mengembangkan pengaturan waktu dan ritme.
Fitur-fitur ini akan membantunya dalam membaca.
Mereka dapat menanamkan dalam dirinya kemampuan untuk menangkap kata-kata, mempercepat ucapannya, mengucapkan kata-kata dengan benar, fokus pada tanda baca dan berkomunikasi dengan lebih baik.
6. Menulis
Ini paling baik dilakukan melalui penulisan naskah.
Penulisan naskah menimbulkan tantangan karena topik umumnya tetap dan karakter perlu dihidupkan.
Namun, ada ruang untuk banyak kreativitas.
Skrip ditulis ulang berulang kali untuk mencapai hasil terbaik untuk penampilan panggung.
Sesi menulis ini akan memungkinkan putri-putra Parents menulis tanpa kesalahan dalam waktu singkat.
7. Tata bahasa, morfologi, dan sintaksis
Ini adalah standar bahasa konvensional.
Teater menggunakan kata-kata secara kreatif dalam batasan yang diberikan oleh standar ini.
Latihan dan pertunjukan berulang akan membantu pahlawan kecil Anda menguasai konvensi ini dengan cara yang kreatif dan praktis.
8. Kesadaran budaya
Memainkan drama bisa terjadi dalam rentang waktu dan ruang yang beragam.
Dalam kelompok teater, si kecil akan menemukan berbagai budaya dan periode waktu.
Apakah itu budaya asing atau budaya sendiri, selalu ada lebih banyak hal untuk dipelajari tentang budaya dan dia akan dapat mengumpulkan semua yang perlu dia ketahui.
Juga, bahasa dan budaya adalah dua hal yang saling berhubungan.
Oleh karena itu, paparan budaya yang beragam tentunya akan mengasah kemampuan bahasa anak.
Interaksi yang bermakna diberikan oleh teater, berbeda dengan mengerjakan workbook atau latihan lisan.
Anak akan belajar bahasa dengan sengaja dan secara langsung yang memungkinkannya berbicara secara spontan dalam kehidupan nyata.
Minta anak untuk mendramatisir sebuah cerita, memerankan kejadian di sekolah, atau meniru orang tuanya dalam monolog!
Temukan klub teater yang bagus untuk anak-anak seusianya.
Dunia khayalan yang disediakan oleh teater adalah salah satu tambang emas untuk kesempatan belajar bahasa!
Berbagai sumber
.
Recent Comments