Manfaat Membaca Komik & Novel Grafis
Apakah komik dan novel grafis benar-benar merusak keterampilan membaca anak-anak?
Dan haruskah anak-anak hanya membaca buku cerita dan novel biasa?
Terlepas dari popularitasnya, komik dan novel grafis telah lama membawa stigma dapat menyebabkan kenakalan anak.
Tetapi sekarang banyak penulis dan penerbit yang mendedikasikan karya mereka khusus untuk novel grafis anak-anak.
Seperti seri populer Bone, Amulet, dan The Baby-Sitters Club, yang akan menjadi acara Netflix.
Bagi sebagian orang tua dan guru, membaca komik dan novel grafis masih dianggap sebagai kemunduran literasi.
Padahal, komik dan novel grafis juga membuat anak membaca secara aktif.
Dengan adanya gambar di komik dan novel grafis, banyak anak akan lebih cepat memahami cerita.
Pembaca juga bisa mengembangkan keterikatan emosional dengan karakter yang dibaca dengan mudah.
Karena anak-anak menguraikan cerita tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga plot yang ditangkap dalam gambar,
mereka bisa membaca buku dengan cepat saat pertama kali dan kemudian membacanya berulang-ulang.
Anak-anak menangkap poin-poin utama cerita untuk pertama kalinya dan kemudian menyelami lebih dalam saat mereka membukanya lagi.
Mereka pun dilatih berpikir lebih kritis karena saat membaca komik, anak tidak hanya menangkap apa yang tertulis
namun juga harus teliti melihat gambar untuk mendapatkan petunjuk dan berpikir untuk memahami cerita lengkapnya.
Sama seperti yang terjadi sekarang ini dimana dunia digital banyak memberikan info berbasis visual, dengan membaca komik,
anak akan belajar untuk tidak hanya mengambil kesimpulan dari gambar saja namun juga informasi dari teks yang ada.
Penelitian dari University of Oregon menemukan bahwa buku komik memiliki rata-rata 53,5% kata-kata yang langka, atau lebih kompleks,
per 1.000 kata.Lebih banyak dari buku anak-anak (30,9 %) dan bahkan buku dewasa (52,7%).
Satu studi menemukan bahwa teks dalam bentuk grafis membuat anak lebih bersemangat untuk belajar dan lebih mudah diingat.
Siswa memiliki pemahaman bacaan paling baik dan paling menikmati membaca ketika mereka membaca novel grafis.
Komik juga memotivasi anak yang enggan untuk membaca buku.
Literasi anak bukan hanya ditentukan dari apa yang mereka baca, tetapi bagaimana mereka membaca dan seberapa sering mereka membaca
Mendorong anak-anak untuk membaca hal-hal yang tidak ingin mereka baca terkadang malah membuat anak tidak mau mebaca sama sekali.
Tujuan pentingnya adalah untuk membesarkan anak sebagai pembaca dan merasa percaya diri untuk mengambil buku apa pun—entah itu novel grafis, naskah drama karangan Shakespeare, atau buku pelajaran.
sumber: parents.com
Recent Comments