Kegiatan membaca nyaring (Read Aloud) yang orang tua lakukan sudah bukan hal asing lagi.

Banyak orang tua yang telah membacakan buku untuk anak-anak mereka sejak usia dini namun sayangnya, kegiatan ini berhenti ketika anak menginjak usia sekolah dasar.
Para orang tua merasa tidak perlu lagi menemani dan membacakan buku untuk anak-anak karena mereka dirasa sudah bisa mandiri dalam membaca.

Meskipun begitu, ternyata kegiatan membacakan buku dengan nyaring pada anak-anak besar memilki banyak sekali manfaatnya.

  • Memperbanyak kosakata

Anak-anak akan menemui banyak kata baru saat mereka membaca. Ketika orang tua membacakan untuk mereka, anak-anak akan lebih mudah mengenali dan melafalkan kosakata baru.

  • Meningkatkan daya paham

Ketika anak dibacakan cerita, mereka akan mampu memahami jalan cerita dengan lebih baik.

Orang tuapun bisa mengajak anak berdiskusi tentang cerita juga tentang opini mereka.

  • Meningkatkan kemampuan mendengarkan

Kemampuan anak mendengar ternyata lebih tinggi daripada kemampuan mereka membaca. Oleh karenanya, orang tua bisa membacakan buku dengan level lebih tinggi. Dengan mendengarkan hal-hal yang lebih kompleks, anak akan terbantu saat mendengarkan instruksi di sekolah.

  • Memperkuatan ikatan (bonding)

Banyak anak yang menyukai kegiatan membaca sejak kecil karena mereka senang dengan waktu yang dihabiskan bersama orang tua mereka. Kegiatan membaca bersama ini dapat dijadikan waktu berbagi pengalaman dan membangun koneksi.

  • Membantu penjelasan hal-hal rumit

Orang tua akan mendapatkan banyak pertanyaan sulit dari anak-anak. Orang tua terbantu dengan membacakan buku cerita sesuai masalah yang akan dibahas. Anak-anak akan lebih mudah memahami hal rumit seperti perundungan melalui bacaan. Kemudian orang tua dapat melanjutkan dengan diskusi dan berbagi pendapat sehingga anak bisa semkain memamahi.

  • Membangun empati

Ketika anak dibacakan cerita, orang tua bisa menanyakan tentang perasaan karakter bacaan lalu meminta anak berbagi pendapat: “Jika kamu mengalami hal yang sama, apa yang kamu rasakan? Apa yang akan kamu lakukan?”

Hal ini akan membuat anak lebih berempati terhadap lingkungannya.