Menulis jurnal menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk menjaga kesehatan mental anak.

Banyak dari kita yang beranggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang terlalu monoton sehingga membawa suasana bosan. Tidak jarang kita menghindari kegiatan ini untuk diberikan kepada anak-anak. Terlebih lagi saat masa pandemi seperti saat ini, di mana anak-anak sudah cukup lelah dengan tugas yang menumpuk sedangkan kegiatan bersenang-senang di luar rumah dibatasi. Hal ini bisa memberikan dampak negatif tidak hanya bagi fisik mereka tetapi juga mental mereka.

Tidak jarang banyak orang tua yang akhir mengendorkan aturannya dengan memberikan hiburan berupa gadget dengan durasi waktu lebih lama agar anak-anak senang. Padahal hal tersebut hanya akan menambahkan masalah baru yang berpengaruh pada fisik mereka diantara kelelahan mata dan kurangnya waktu tidur anak karena terllau asyik berada di depan layar handphone.

Lalu bagaimana cara kita meminimalisir agar anak-anak terhindar dari penurunan kesehatan mental selama pandemi ini?

Dilansir dari jurnal Fakultas Psikologi, UNAIR 2020, ada 4 langkah self-healing yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk meminimalisir dampak peraturan COVID-19 ini bagi kesehatan mental anak.

Salah satu yang dianjurkan adalah dengan melakukan expressive writing yaitu kegiatan merefleksikan pikiran dan perasaan yang anak-anak alami selama masa pandemi dalam bentuk tulisan. Dengan menuliskan apa yang mereka rasakan, anak-anak bisa lebih leluasa untuk mengekspresikan diri tanpa ada batasan. Sehingga apapun yang ingin ia katakan pada dunia, kemarahannya, kesenangannya, kesedihannya bisa tersalurkan dengan baik melalui tulisan.

Adapun yang bisa kita lakukan sebagai orang tua, mengajak anak-anak kita untuk sedikit demi sedikit menuangkan perasaan mereka hari itu dalam sebuah tulisan. Kita bisa menyediakan buku khusus atau memprint kertas full color dengan gambar-gambar lucu untuk menarik anak memulai tulisan mereka.

Berikut manfaat dari menulis jurnal yang diambil dari www.hellosehat.com yaitu

1. Lebih memperhatikan kebiasaan sehari-hari

Dengan menuliskan setiap kegiatan mereka sehari-hari, apa yang mereka rasakan dan lakukan, bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengontrol diri mereka sendiri. Apakah yang mereka lakukan hari ini berjalan lancar atau adakah yang perlu diperbaiki? Apakah baik ketika ia berteriak kepada orang tuanya tadi, apa yang harus ia lakukan agar tidak melakukan hal-hal yang membuat kesal sendiri. Hal tersebut bisa menjaga anak-anak untuk emosi mereka untuk tidak lepas kendali diakibatkan banyaknya hal yangtertahan dibenak mereka selama berada di rumah saja.

2. Memperkuat fungsi emosional

Dilansir dari Intermountain Healthcare, menulis jurnal sesuai dengan suasana hati saat itu dapat membuat penulis menghubungkan perasaannya dengan kebutuhan mereka. Menulis buku harian dapat menjaga kesadaran Anda agar tetap berada di ‘dunia’ sambil melihat sudut pandang lain. Bahkan anak-anak dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dari kalimat-kalimat positif yang mereka tulis dalam jurnal mereka. Sehingga pikiran-pikiran negatif tidak akan pernah terbesit dalam pikiran mereka.

3. Menguranggi stress

Dengan menulis segala keluh kesah ataupun kalimat pembangkit semangat di dalam jurnal secara tidak langsung, anak-anak mengeluarkan racun stress yang bergelayut dipikiran mereka dan mendapatkan energi yang mereka butuhkan untuk melewati hari-hari selama aturan pembatasan kegiatan masayarkat masih harus diterapkan.

Maka dari itu, marilah kita ajak anak-anak kita untuk menuangkan ide, perasaan, keluh kesah dan pendapat mereka dengan menulis semua itu di dalam jurnal. Dengan begitu kita sudah menyelamatkan masa depan anak-anak kita dengan memelihara mental mereka agar tetap sehat.