Anak-anak dikenal memiliki emosi yang kuat. Entah itu rasa senang ataupun rasa jengkel, emosi-emosi mereka bisa membuat orang tua kewalahan. Emosi adalah bentuk dari energi manusia dan bukan hal yang perlu dipendam
atau bahkan dihindari. Orang dewasa rata-rata sudah cukup mampu dalam meregulasi emosi.
Namun, anak-anak belum bisa mengolah emosi mereka dengan baik. Sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan anak tentang perasaan mereka alih-alih menghindari berbagai macam emosi. Cara awal yang perlu dilakukan adalah selalu bertanya tentang perasaan anak. Orang tua mungkin perlu mengulik lebih jauh jika anak masih kesulitan
mengenali emosi mereka. Meskipun begitu, dengan rutin bertanya pada mereka, lambat laun anak-anak akan menjadi lebih terbuka dalam mengenali perasaan-perasaan
mereka.

Mengapa mengajarkan anak-anak untuk mengelola emosi itu penting?

1. Memvalidasi emosi anak bisa mengurangi stress mereka.
Perasaan yang intens adalah bagian dari pengalaman manusia. Tapi bagi anak-anak, emosi yang kuat kadang membuat mereka kewalahan dan takut. Dengan memvalidasi apa yang mereka rasakan, membuat anak-anak mengembangkan rasa penerimaan akan emosi mereka. Ketika mereka bisa menerima perasaan-perasaan mereka, tidak memendam ataupun melawannya, rasa cemas dan stres dapat tereleminasi dengan sendirinya.

2. Pengetahuan tentang emosi dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Banyak orang tua beranggapan anak-anak dapat mengerti cara menyalurkan perasaan mereka dengan baik. Namun, cara pertama untuk dapat mengatasi emosi adalah dengan mengenalinya dulu. Pengetahuan tentang berbagai macam emosi inilah yang menjadi tugas orang tua. Saat orang tua mengenalkan anak pada berbagai macam jenis emosi, kosakata mereka tentang emosi pun akan berkembang dan kelak memudahkan mereka untuk dengan tepat mengenali emosi yang sedang dirasakan. Ketika mereka mampu mengenali emosi mereka inilah kecerdasan emosional mereka mulai terbentuk.

3.Belajar menenangkan diri bisa mengurangi perilaku tidak sehat dikemudian hari.
Saat anak sudah bisa mengenali emosi-emosi mereka, mereka bisa mulai mengembangkan
kesadaran diri akan hal-hal apa yang dapat membuat mereka tenang dan nyaman.
Tentu saja proses ini juga akan memiliki fase trial & error terlebih dulu, sehingga
orang tua tetap perlu mendampingi untuk membantu mengobservasi dan
mengidentifikasi hal-hal apa yang dapat membantu menurunkan level stres mereka.

4. Memahami emosi yang kuat membebaskan seorang anak untuk menjadi diri mereka yang terbaik.
Jika anak tidak terlatih dalam mengelola emosi, mereka bisa jatuh ke dalam pola menekan dan memendam emosi. Perasaan-perasaan yang tidak terluapkan dan tidak terpecahkan akan terus berada di alam bawah sadar mereka dan menggerus energi mental serta kemampuan internal mereka. Hal ini tentu menghambat perkembangan mereka.

5. Kesehatan emosional berperan penting pada kesehatan mental & fisik anak.
Pengelolaan emosi yang baik adalah salah satu fondasi bagi kesehatan mental. Jika mengekspresikan diri sendiri menjadi hal yang rutin dilakukan, kita akan jarang merasa negatif akan diri kita sendiri – perasaan negatif inilah
yang biasanya menjurus pada rasa cemas, depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Sama seperti orang dewasa, saat perasaan-perasaan tidak tersalurkan sering sekali termanifestasi secara fisik. Anak-anak pun bisa merasa sakit kepala, sakit perut, atau memiliki tekanan darah tinggi.

6. Menumbuhkan kesehatan emosional yang baik sejak dini dapat membantu anak hingga mereka dewasa nanti.
Banyak orang dewasa yang masih mencari-cari cara untuk menjaga kesehatan emosional mereka, ini karena lemahnya fondasi kecerdasaan emosional saat mereka kanak-kanak. Dengan memulai mengajarkan pengetahuan tentang emosi sejak dini, anak-anak akan memiliki bekal yang cukup untuk kesejahteraan emosional saat mereka beranjak dewasa.

Mengelola perasaan dan emosi sangatlah penting diajarkan sejak dini karena ini adalah salah satu kemampuan yang vital untuk perkembangan sosial dan emosional mereka kelak. Dengan membiarkan anak mengenali, memahami dan meluapkan emosi dan menenangkan diri mereka, orang tua pun dapat terbantu secara emosional.

Sumber: nurtureandthriveblog.com