Keterampilan sosial bagi anak-anak tentunya penting agar mereka bisa menikmati waktu bersama teman-teman mereka.
Kecakapan ini perlu untuk terus diasah selama anak tumbuh karena keterampilan-keterampilan ini didapat dari usaha dan latihan langsung.

Parents bisa mengajarkan kecakapan sosial ini secara perlahan karena butuh waktu agar anak bisa memahami kapan harus bertindak sesuai situasi.
Tidak ada kata terlalu dini untuk menunjukkan cara bagaimana anak-anak bisa berteman dengan baik.
Mulai dari keterampilan dasar dan teruskan untuk mengasahnya.

Berikut tujuh keterampilan sosial yang penting untuk anak-anak

1. Sharing – Berbagi
Berbagi adalah hal yang terus dibutuhkan untuk berteman.
Jika misalnya anak-anak tidak mau berbagi cemilan, mereka mungkin bisa berbagi mainan yang sudah jarang mereka mainkan.
Berikan pujian jika mereka mau berbagi dan jelaskan bagimana berbagi bisa membuat teman mereka senang.

2. Cooperating – Bekerja sama
Bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama akan membuat anak lebih menghormati satu sama lain terutama saat membuat permintaan atau meminta tolong.
Kemampuan ini tentu sangat dibutuhkan di berbagai level dalam masyarakat.
Jelaskan bahwa suatu pekerjaan akan lebih mudah dilakukan jika semua orang memberi ide dan berkerja sama.

3. Listening – Mendengarkan
Mendengarkan bukan sekedar diam saat orang lain berbicara namun juga memahami ucapan orang lain.
Mendengarkan adalah hal penting seperti saat mendengarkan guru di sekolah.
Latih keterampilan mendengarkan anak-anak dengan membacakan buku bagi mereka dan berikan pertanyaan-pertanyaan sepanjang cerita.
Minta mereka menjelaskan cerita yang didengar atau ajak mereka berdiskusi.

4. Following Directions – Mengikuti arahan
Jika anak-anak tidak bisa mengikuti arahan mereka akan menemui kesulitan seperti harus mengerjakan ulang tugas mereka.
Orang tua juga perlu menjadi lebih pintar dalam memberikan arahan.

Beberapa hal yang Parents perlu hindari:
a. Jangan beri anak kecil lebih dari satu arahan dalam satu waktu yang sama.
Daripada perintah panjang seperti, “Sepatunya tolong diberesin terus cuci kaki dan tangan!”
Tunggu anak membereskan sepatu dahulu baru berikan arahan selanjutnya.

b. Jangan ubah arahan menjadi pertanyaan
Jika Parents meminta anak seperti “Bisa tolong bereskan mainannya?” anak akan memmiliki pilihan untuk berkata ‘tidak’.
Parents bisa bertanya setelah memberi arahan, contohnya, “Tolong bereskan mainan.” “Tadi apa yang harus kamu lakukan?”

c. Jangan lupa bahwa membuat kesalahan itu normal.
Anak-anak memang mudah teralihkan, menjadi impulsif bahkan lupa.
Lihat kesalahan yang mereka buat sebagai bagian dari pembelajaran ini.

 

5. Respecting personal space – menghargai ruang personal
Beberapa anak sedang jika berbicara dengan jarak yang dekat bahkan dengan mudah menggandeng atau memeluk tanpa mereka paham apakah itu membuat orang lain nyaman atau tidak.
Buat aturan-aturan dasar untuk melatih anak menghargai privasi seperti mengetuk pintu atau tidak memeluk orang lain tanpa bertanya terlebih dulu.
Ajarkan anak berdiri sejauh rentangan tangannya saat dia berbincang dengan temannya.
Parents bisa melakukan role-play agar anak lebih mudah belajar.

6. Making eye contact – melakukan kontak mata
Kontak mata yang baik sama pentingnya dengan komunikasi itu sendiri.
Banyak anak yang malu untuk melihat lawan bicaranya, ingatkan mereka tanpa membuat mereka cemas seperti,
“Kalau orang bicara denganmu, lihat kemana ya?”
Kadang Parents juga bisa melakukan role-play seperti meminta mereka bercerita tapi tidak melihat mereka, atau melihat ke sekeliling.
Namun, lanjutkan dengan minta mereka ulang kembali cerita mereka dengan Parents melakukan kontak mata yang baik.
Setelahnya, diskusikan perasaan mereka di kedua skenario sehingga mereka bisa mengerti perasaan lawan bicara mereka.

7. Using Manners – Bersopan santun
Membiasakan anak mengucapkan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ dapat membuat mereka dihargai oleh orang lain.
Sangat oenting bagi anak untuk bisa bersopan santun terutama di tempat umum atau rumah orang lain.
Menjadi role model bagi anak-anak dengan bersikap sopan dan santun akan membantu mereka untuk melakukan hal yang sama.

Beberapa anak membutuhkan waktu lebih lama dalam menerapkan keterampilan sosial mereka.
Terus asah dan ajarkan mereka serta beri mereka pujian saat mereka sudah bersikap baik.s