Tingkatkan Perkembangan Bahasa Anak Dengan Musik

Saat kita mendengarkan musik instrumental dengan segera kita mengetahui emosi dan pesan dari musik itu.
Kita dapat menggunakan alat musik untuk menyampaikan perasaan secara efektif, menciptakan suasana, dan/atau menyampaikan cerita.
Mengapa? Karena musik adalah komunikasi.

Musik juga dapat mempengaruhi cara kita belajar.
Musik adalah salah satu dari sedikit aktivitas yang melibatkan penggunaan seluruh otak dan dapat memiliki manfaat yang mengejutkan untuk berbahasa, meningkatkan memori dan memusatkan perhatian juga untuk koordinasi dan pengembangan fisik.
Musik mendorong pembelajaran dan meningkatkan komunikasi.

Sejak lahir, anak-anak suka mendengarkan musik dan ritme.
Ini tidak masalah apakah itu lagu anak-anak, lagu pengantar tidur, membacakan cerita/puisi, mengguncang instrumen, atau sekadar berbicara dengan mereka.
Bayi dan anak kecil menyelaraskan intonasi, ritme, dan pola bicara.
Dengan melakukan ini, kita menjadikan interaksi antara orang tua dan anak sebagai ‘pengalaman seluruh otak’.

Perkembangan musik dan bahasa sangat erat kaitannya.
Anak-anak yang tumbuh dengan mendengarkan musik mengembangkan koneksi yang kuat terkait musik yang pada akhirnya memperkuat keterampilan bahasa mereka.
Sebagai anak-anak, kita dapat meniru ritme dan struktur musik dari bahasa ibu kita jauh sebelum kita dapat mengucapkan kata-katanya.
Musik membantu kita mempertahankan kata-kata dan ekspresi jauh lebih efektif.
Irama musik, serta pola repetitif dalam lagu, membantu kita mengingat kata-kata.
Bahkan jika sebagian besar kata pada awalnya tidak dikenal, meniru kata-kata dalam sebuah lagu dapat membantu anak-anak berlatih menghasilkan suara dalam bahasa tersebut.
Akhirnya, bunyi-bunyi itu memberi jalan untuk pemahaman yang sebenarnya saat lagu itu dinyanyikan berulang kali.
Inilah cara kita belajar bahasa melalui musik.

Jadi Sekarang Kita Tahu Bagaimana Musik Membantu Perkembangan Bahasa Lalu Apa yang Dapat Kita Lakukan?

Cara Memakai Musik Untuk Mendorong Perkembangan Bahasa Anak

1. Memutar musik di rumah.
Paparkan anak pada berbagai pilihan musik dari berbagai jenis.
Jika orang tua bisa memainkan alat musik, berlatihlah di dekat anak.
Tapi pastikan volumenya moderat karena musik yang terlalu nyaring dapat merusak pendengaran bayi.

2. Bernyanyi untuk & bersama anak.
Tidak masalah seberapa baik Parents bernyanyi.
Mendengar suara orang tua membantu anak memulai belajar bahasa.
Anak menyukai pola dan irama lagu.
Bahkan bayi kecil pun dapat mengenali melodi tertentu begitu mereka mendengarnya.
Menyanyikan lagu secara teratur terbukti meningkatkan penguasaan bahasa dan keterampilan komunikasi.
Anak-anak mengembangkan pemahaman sintaksis (urutan kata), menambah kosa kata, dan pola bicara setiap kali kita bernyanyi untuk mereka.

3. Bernyanyi dengan gerakan & ekspresi wajah yang sesuai.
Gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan lagu akan sangat membantu anak menangkap kata dan masuk ke dalam bank kosakata mereka.
Mereka pun akan lebih mudah memahami arti lagu dari gerakan atau ekspresi kita.
Karenanya, menyanyi secara berhadap-hadapan dengan aank adalah setting yang terbaik.
Dengan kombinasi gerakan, anak bahkan akan lebih mudah untuk cepat hapal lagu yang dinyanyikan.

4. Beri jeda dan buat ‘kesalahan’.
Saat anak balita mulai tumbuh, mereka akan senang bernyanyi bersama Parents.
Dan mengatur kata-kata menjadi musik sebenarnya membantu otak mempelajarinya lebih cepat dan mengingatnya lebih lama.
Itu sebabnya kita mengingat lirik lagu yang kita nyanyikan saat masih anak-anak, meskipun sudah bertahun-tahun tidak mendengarnya.
Saat anak mulai terbiasa dengan lagu anak-anak, cobalah beri jeda di tengah-tengah lagu dan tunggu sampai mereka mengisi dengan gerakan, suara, atau kata.
Segera tanggapi upaya anak untuk mengisi celah dan perhatikan dengan seksama karena mungkin mereka mengisinya dengan senyuman atau pandangan penuh harap untuk parents teruskan.
Menunggu memberi anak kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, mengembangkan keterampilan sosial awal yang penting seperti bergantian dan kontak mata.

Kita juga bisa melatih pemahaman dan memori anak dengan membuat “kesalahan” atau membuat gerakan yang salah, tunggu reaksi anak dan tertawa bersama.
Anak-anak sering menikmati permainan ini dan ingin “kesalahan” itu terulang lagi dan lagi.
Kemungkinan orang tua akan bosan dengan ini sebelumnya, tetapi teruskan saja karena pengulangan adalah cara yang bagus bagi anak untuk melatih keterampilan baru dan berkomunikasi.

5. Membuat musik bersama.
Bermain musik tidak mengharuskan kita memiliki instrumen musik.
Parents bisa mengajak anak membuat musik dari berbagai peralatan atau benda di rumah.
Sembari bermain musik, kenalkan alat-alat yang dipakai, sebagai ajang menambah kosakata anak.

 

Lagu membangun bahasa.
Mereka membantu anak-anak membuat suara, berbicara, bergerak, mendengarkan, mengikuti arahan dan mengingat kata-kata baru terutama ketika pengulangan dan gerakan adalah bagian dari lagu.
Bermusik bisa dilakukan di mana saja – di dalam mobil, di kamar mandi, berjalan-jalan.
Sebagai bonus tambahan, musik membuat otak melepaskan hormon untuk kebahagiaan yang disebut ‘dopamin’ – dan otak yang bahagia menghasilkan pembelajar yang lebih baik!

Berbagai sumber