Sudah berbulan-bulan lamanya anak-anak mengikuti Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) atau yang lebih dikenal dengan istilah sekolah online.
Tidak memungkiri kegiatan belajar di depan layar gawai sangat berbeda dengan belajar secara tatap muka di sekolah bersama guru dan teman-teman.
Jika anak merasa capai, bosan, marah (burn out) itu adalah hal yang sangat wajar.
Parents perlu tahu beberapa tips yang bisa diikuti jika anak-anak sudah mulai menunjukkan keengganan untuk bersekolah online.

– Ketika anak tidak mau mengikuti sekolah online
Selalu ada alasan dari setiap tingkah laku anak sehingga Parents harus mencari tahu dulu.
Hindari pertanyaan seperti “Bagaimana sekolah?” Lebih baik ajak anak berdiskusi dengan tenang dan tanyakan “Sekolah sekarang berbeda. Apa yang kamu suka? Apa yang tidak kamu suka?”

– Ketika anak merasa bosan bersekolah online
Temukan waktu bagi anak untuk beristirahat dari sekolah online dan lakukan kegiatan yang bebas dari gawai.
Ajak anak menikmati seni seperti menggambar, melukis, atau membuat kerajinan tangan.
Luangkan waktu untuk berolahraga atau sekedar berjalan-jalan di alam terbuka.

– Ketika anak marah saat diberi bantuan
Niat baik Parents untuk membantu bisa dianggap sebagai aksi untuk mengambil alih dan ini bisa membuat anak marah.
Untuk menghindari pertengkaran, coba beri waktu untuk menyelesaikan dahulu tugas-tugas mereka.
Beri jeda dan beri saran dengan tenang. Jika anak kesulitan atau keliru dalam minta mereka membaca lagi pertanyaan atau instruksi guru.
“Ayo, dibaca lagi pertanyaannya.” “Kita lihat lagi instruksinya ya.”

– Ketika anak tidak ada kemajuan
Cari kegiatan-kegiatan offline untuk melatih kemampuan anak.
Sisipkan waktu belajar di kegiatan sehari-hari sehingga anak dapat berlatih dengan lebih santai.
Ajak anak latihan berhitung saat berbelanja. Ketika berjalan-jalan, minta mereka menunjukkan & menyebutkan benda sesuai kosakata topik yang dipelajari.
Bacakan buku cerita yang bisa mendukung mereka di sekolah.

Banyak anak merasa bosan bersekolah online, namun seringkali, kata ‘bosan’ kurang mewakili perasaan mereka yang sesungguhnya.
Minta mereka untuk mencari kata lain selain ‘bosan’ atau ajak mereka untuk mendeskripsikan apa yang mereka rasakan.
Bisa jadi mereka merasa kurang tertantang dengan pelajaran yang diberikan atau mereka tidak memahami topik yang dibahas.
Jika anak kesulitan, Parents bisa bantu untuk mendeskripsikan bagi mereka. Temui psikolog atau konsultasi dengan pihak sekolah jika diperlukan.