Do’s & Don’t’s dalam Menumbuhkan Minat Baca

Kebanyakan orang tua tahu bahwa membaca sangat bermanfaat bagi anak-anak.
Ini membantu mereka berprestasi lebih baik di sekolah, mendorong pertumbuhan sosial dan emosional, dan memberikan landasan untuk pembelajaran seumur hidup.
Mengetahui hal ini, banyak orang tua secara alami menyimpulkan: Anak saya harus menjadi pembaca.
Karena membaca sangat penting, banyak orang tua memastikan anak harus membaca.

Apa yang terjadi selanjutnya dijelaskan dengan baik oleh Pamela Paul dan Maria Russo, editor di The New York Times Book Review dan penulis buku How to Raise a Reader.
Anak-anak merasakan bahwa membaca adalah kewajiban — sesuatu yang perlu mereka lakukan karena itu baik untuk mereka, dan sesuatu yang harus mereka lakukan agar tetap berada dalam kasih karunia orang tua dan guru mereka.
Mereka akan melihat membaca lebih seperti sayuran yang mereka tidak suka daripada kue cokelat yang menggoda.

Ini adalah masalah besar karena hanya sedikit orang dari segala usia yang suka melakukan apa yang orang katakan harus mereka lakukan.
Maka yang terjadi adalah kebanyakan anak tidak pernah mendapatkan kesempatan yang layak untuk jatuh cinta pada buku dan kegiatan membaca.

Mereka mungkin melakukan tugas mereka, dan banyak yang akhirnya menyukai membaca dengan cukup baik, tetapi tidak semuanya berhasil, karena ketika orang hanya suka membaca, membaca hampir selalu kalah dengan banyak kegiatan menyenangkan lainnya seperti sosial media dan Netflix.

Jadi apa yang harus dilakukan orang tua?

Jawabannya adalah dengan menciptakan budaya di rumah yang memaksimalkan peluang mereka untuk jatuh cinta pada buku dan membaca.
Dengan cara ini, ketika mereka lebih tua, mereka cenderung, setidaknya kadang-kadang, memilih membaca daripada kegiatan menarik lainnya.
Bagi anak-anak, membaca harus seperti menggoda dan menyenangkan.

Tanyakan pada diri kita: hal-hal dan pola pikir apa yang dapat saya bawa ke rumah yang akan mendukung anak saya jatuh cinta dengan membaca?

Do: Bacakan untuk anak secara teratur dan fokuslah untuk bercerita!
Hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah tentu membacakan mereka cerita (read aloud) terutama jika mereka belum bisa membaca sendiri.
Namun bahkan hingga melewati usia ketika mereka dapat membaca sendiri, Parents masih perlu secara rutin membaca untuk mereka dan membaca bersama mereka.

Don’t: Memberi hadiah anak karena sudah membaca.
Anak-anak tidak mengharapkan imbalan untuk hal-hal yang menyenangkan.
Karena kita tidak pernah memberikan hadiah setelah mereka bermain atau makan cemilan.
Jika orang tua menghadiahi anak karena dia sudah membaca, secara halus ini memberi tahu mereka bahwa membaca TIDAK menyenangkan.

Do: Letakkan buku di mana-mana, di berbagai sudut rumah.
Dengan banyaknya buku yang terlihat jelas, anak akan merasa bahwa buku adalah bagian dari kehidupan keluarga.

Don’t: Khawatir tentang apakah anak membaca buku yang “benar”.
Khawatir apakah mereka menikmati buku.
Setiap anak akan memiliki preferansi dalam membaca, entah itu dari kebiasaan membaca ataupun genre yang mereka suka.
Yakinlah bahwa setiap buku yang mereka baca-meskipun menurut Parents bukanlah buku yang bagus-akan memberikan input pengetahuan bagi anak.
Tidak masalah memberikan mereka buku-buku dengan tema yang Parents sukai dulu di usia mereka, namun akan lebih baik memperluas jenis bacaan mereka juga.

Do: Beri contoh dengan membaca, dan pastikan anak melihat Parents membaca.
Bagikan wawasan, kesenangan, dan pertumbuhan pribadi yang dialami dari buku dengan cara yang sesuai usia mereka.

Don’t: Membiarkan anak melihat Parents lebih sering menggunakan ponsel daripada membaca.

Ingat, dari sudut pandang anak, membaca harus seperti kue coklat, bukan brokoli.

sumber:raisereadykids.com